Senin, 12 Agustus 2013

RAMUAN JAMU TRADISIONAL


Ramuan Jamu Tradisonal
Alam telah menyediakan banyak sekali manfaat bagi kita yang mampu menggunakannya. Segala macam daun, akar, buah dan lain sebagainya telah terbukti dalam mencegah dan menyembuhkan segala macam penyakit yang mungkin tidak bisa disembuhkan oleh obat kimia. Karena itu, kini disediakan beberapa jenis ramuan obat tradisional yang mungkin bisa anda gunakan untuk kebutuhan anda saat ini. Bahan dari jamu tradisional ini bisa anda temukan dari alam sekitar. Jadi silahkan perhatikan menu jamu sekaligus manfaat dan cara membuatnya dibawah ini. Kiranya bisa menjadi bahan referensi untuk anda semua.

Dalam masa jaman modern ini memang telah ditemukan banyak sekali obat yang mampu mencegah sekaligus menyembuhkan beragai macam penyakit. Namun dari sekian banyak obat yang beredar saat ini, ramuan jamu tradisional masih dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia guna mengantisipasi penyakit yang mereka derita. Resep Ramuan Jamu Tradisional ini diturunkan secara turun temurun dan telah terbukti khasiatnya. Karena lebih sedikit terhindar dari efek samping, maka seperti halnya Resep Jajanan pasar, jamu tradisional lebih dipilih oleh masyarakat Indonesia. Disamping itu, bahan yang dibutuhkan bisa dengan mudah didapat dengan biaya yang sangat terjangkau.
  1. Resep jamu untuk Mengatasi Gangguan Kesuburan (Meningkatkan Kualitas dan Jumlah Sperma) 
  2. Ramuan Tradisional untuk Membangkitkan Gairah Seksual yang Hilang (pada wanita)
  3. Menyembuhkan Impotensi yang Disertai Diabetes dengan Adas
  4. Resep Menghilangkan Bau Tak Sedap pada Vagina
  5. Obat Tradisonal untuk Keringat Bau
  6. Jamu untuk mengobati kolesterol dan penyumbatan pembuluh darah
  7. Ramuan untuk Menyuburkan Rambut
  8. Resep Mengurangi Pembengkakan Akibat Asam Urat
  9. Obat JERAWAT
  10. Obati Rematik dengan Daun dan Bunga Kecubung (Datura metel)
Untuk lebih lengkapnya mengenai ke 10 Resep Ramuan Jamu Tradisional diatas beserta bahan dan cara pembuatannya, silahkan klik link download yang ada dibawah ini :
Obat tradisional merupakan warisan nenek monyang secara turun menurun yang didapat dari bermacam-macam tumbuhan. Tanaman obattradisional dapat tumbuh disekitar kita yang kadang tidak diketahui manfaat dan kegunaannya. Berikut ini ada beberapa tanaman obat trasional yang banyak tumbuh di Indonesia:
  1. Mengkudu, secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap. Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat mematikan bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Zat anti bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti Salmonella montivideo, S . scotmuelleri, S . typhi, dan Shigella dusenteriae, S . flexnerii, S . pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.
  2. Daun dewa,  banyak manfaat daun dewa untuk kesehatan, seperti mengobati kencing manis, diabetes, dan penyakit dalam yaitu dengan cara meminum air rebusan daun tersebut yang sudah dikeringkan. Daun dewa juga dapat digunakan sebagai obat penyakit kutil, cara penggunaan yaitu potong2 daun dewa lalu tempel pada kutil anda,ikat dengan kain atau hansaplast. niscaya kutil anda akan hilang.
  3. Kencur, dipakai orang sebagai tonikum dengan khasiat menambah nafsu makan sehingga sering diberikan kepada anak-anak.
  4. Mahkota dewa, manfaatnya untuk melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner, mengandung antiinflamasi (antiradang), berfungsi sebagai anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan, berfungsi sebagai anti histamin (antialergi), bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh, sumber anti bakteri dan anti virus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darah.

KHASIAT TUMBUHAN BUAH PEPAYA

PEPAYA
(Carica papaya, Linn.)

Nama Lokal :
Pepaya (Indonesia), gedang (Sunda); betik, kates, telo gantung (Jawa).
Uraian :
Pepaya merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pepaya menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna kuning kemerahan. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya dipotong melintang. Tanaman ini juga  dibudidayakan di kebun-kebun luas karena buahnya yang segar dan bergizi.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Batu ginjal, hipertensi, malaria, sakit keputihan, kekurangan ASI, rematik, malnutrisi, gangguan saluran kencing, haid berlebihan, sakit perut saat haid, disentri, diare, jerawat, ubanan.
Komposisi :
Kandungan buah pepaya masak (100 gr), kalori 46 kal, vitamin A 365 si, vitamin B1 0,04 mg, vitamin C 78 mg, kalsium 23 mg, hidrat arang 12,2 gram, fosfor 12 mg, besi 1,7 mg, protein 0,5 mg, air 86,7 gram. Kandungan buah pepaya muda (100 gr), kalori 26 kalori, lemak 0,1 gram, protein 2,1 gram, hidrat arang 4,9 gram, kalsium 50 mg, fosfor 16 mg, besi 0,4 mg, vitamin A 50 si, vitamin B1 0,02 mg, vitamin C 19 mg, air 92,4 gram. Di samping itu buah pepaya juga mengandung zat caricaksantin dan violaksantin. Dam pepaya juga mengandung berbagai macam zat, antara lain: vitamin A 18250 si, vitamin B1 0,15 mg, vitamin C 140 mg, kalori 79 kal, protein 8,0 gram, lemak 2 gram, hidrat arang 11,9 gram, kalsium 353 mg, fosfor 63 mg, besi 0,8 mg, air 75,4 gram kandungan carposide pada daun pepaya berkhasiat sebagai obat cacing. Disamping pada daunnya, akar dan getah pepaya juga mengandung zat papayotin, karpain, kautsyuk, karposit dan vitamin.

KHASIAT TUMBUHAN PETAI CINA

PETAI CINA
(Leucaena leucocephala, Lmk. de wit)

Nama Lokal :
Petai Cina (Indonesia); kemlandingan, lamtoro (Jawa); palanding, peuteuy selong (Sunda); kalandingan (Madura).
Uraian :
Petai Cina adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya berjambul dan berwarna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai Cina termasuk buah polong, berisi biji-biji kecil yang jumlahnya cukup banyak. Petai Cina sering ditanam sebagai tanaman pagar, pupuk hijau dan segalanya. Petai Cina cocok hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter dpl. Petai Cina di Indonesia hampir musnah setelah terserang hama wereng. Pengembangbiakannya selain dengan penyebaran biji yang sudah tua juga dapat dilakukan dengan cara stek batang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Diabetes melitus, cacingan, luka baru dan bengkak.
Komposisi :
Biji dari buah polong petai Cina yang sudah tua setiap 100 gr mempunyai nilai kandungan kimia berupa : kalori 148 kalori, protein 10,6 gr, lemak 0,5 gr, hidrat arang 26,2 gr, kalsium 155 mg, fosfor 59 gr, zat besi 2,2 gr, vitamin A 416 SI, vitamin B1 0,23 mg, vitamin C 20 mg.

KHASIAT TUMBUHAN PINANG

PINANG
(Areca catechu L.)

Nama Lokal :
Jambe, penang, wohan (Jawa); pineng, pineung, pinang, batang mayang, batang bongkah, batang pinang, pining, boni (Sumatra); gahat, gehat, kahat, taan, pinang (Kalimantan).
Uraian :
Pohon pinang umumnya ditanam di pekarangan, di taman-taman atau dibudidayakan. Namun terkadang juga tumbuh liar di tepi sungai dan tempat-tempat lain, dapat ditemukan dari 1-1.400 meter dpl. Pohon berbatang langsing, tumbuh tegak, tinggi 10­-30 meter, diameter 15-20 cm, tidak bercabang dengan bekas daun yang lepas. Daun majemuk menyirip tumbuh berkumpul di ujung batang membentuk roset batang. Pelepah daun berbentuk tabung, panjang 80 cm, tangkai daun pendek. Panjang helaian daun 1-1,8 m, anak daun mempunyai panjang 85 cm, lebar 5 cm, dengan ujung sobek dan bergigi. Tongkol bunga dengan seludang panjang yang mudah rontok, keluar dari bawah roset daun, panjang sekitar 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap. Buahnya buah buni, bulat telur sungsang memanjang, panjang 3,5 -7 cm, dinding buah berserabut, bila masak warnanya merah orange. Biji satu, bentuknya seperti kerucut pendek dengan ujung membulat, pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15-30 mm, permukaan luar berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda. Pelepah daun digunakan untuk pembungkus makanan, bahan campuran untuk pembuatan topi, dsbnya. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Biji         : cacingan, perut kembung akibat gangguan pencernaan, bengkak karena retensi cairan, rasa penuh di dada, luka, batuk berdahak, diare, terlambat haid, keputihan, beri-beri, edema, malaria, memperkecil pupil mata pada glukoma.
Daun      : tidak napsu makan, sakit pinggang.
Sabut     : gangguan pencernaan, sembelit, edema dan beri-beri.
Komposisi :
Kandungan kimia : biji mengandung 0,3-0,6% alkaloid, seperti arekolin (C8H13NO2), arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine dan isoguvasine. Selain itu juga mengandung red tanin 15%, lemak 14% (palmitic, oleic, stearic, caproic, caprylic, lauric, myristic acid), kanji dan resin. Biji segar mengandung kira-kira 50% lebih banyak alkaloid, dibandingkan biji yang telah diproses.

KHASIAT TUMBUHAN BELIMBING MANIS

BELIMBING MANIS (Averhoa carambola

Nama Lokal : 

Belimbing manis (Indonesia), belimbing manih (Minangkabau); belimbing legi (Jawa); belimbing amis (Sunda); bhalimbing manes (Madura); balirang (Bugis). 
Uraian/deskripsi : 
Pohonnya kecil, tingginya dapat mencapai 10 meter dengan batang yang tidak begitu besar dan mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan di daerah dataran rendah sampai 500 dpl. Pohon yag berasal dari Amerika tropis ini menghendaki tempat tumbuh tidak ternaungi dan cukup lembab. Belimbing wuluh mempunyai batang kasar berbenjol-benjol, percabangan sedikit, arahnya condong ke atas. Cabang muda berambut halus seperti beludru dan warnanya coklat muda. Daun berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau, permukaan bawah hijau muda. Perbungaan berupa malai, berkelompok, keluar dari batang atau percabangan yang besar, bunga kecil-kecil berbentuk bintang warnanya ungu kemerahan. Biji bentuknya bulat telur, gepeng. Rasa buahnya asam. Perbanyakan dengan biji dan cangkok. 
Khasiat untuk kesehatan : 
Bunga : batuk, sariawan Daun : sakit perut, gondongan, rematik Buah : batuk rejan, gusi berdarah, sariawan, sakit gigi berlubang, jerawat, panu, tekanan darah tinggi, kelumpuhan, memperbaiki fungsi pencernaan, radang rektum. 
Komposisi : 
Kandungan kimia : Batang: saponin, tanin, glukoside, kalsium oksalat, sulfur, asam format, peroksidase. Daun: tanin, suifur, asam format, peroksidase, kalsium oksalat, kalium sitrat.

Postingan Lama